Ketika membahas kesehatan, terutama pada bayi dan anak-anak, sering kali kita mendengar istilah “telon” dan “masuk angin.” Keduanya sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang mirip, tetapi sebenarnya ada perbedaan telon dan masuk angin. Mari kita ulas perbedaan antara telon dan masuk angin serta cara mengatasinya.
Apa Itu Telon?
Telon, dalam istilah medis, biasanya merujuk pada masalah kolik pada bayi. Kolik adalah kondisi di mana bayi mengalami tangisan yang berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas. Gejala kolik umumnya melibatkan bayi yang tampak tidak nyaman, sering menangis, dan sulit untuk ditenangkan. Telon biasanya terjadi pada usia bayi yang sangat muda, terutama dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran. Penyebab pasti kolik masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti gangguan pencernaan atau sensitivitas terhadap makanan tertentu.
Apa Itu Masuk Angin?
Di sisi lain, “masuk angin” adalah istilah yang sering digunakan dalam budaya Indonesia untuk menggambarkan gejala seperti perut kembung, nyeri, atau ketidaknyamanan umum di tubuh. Masuk angin bisa terjadi pada siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak, dan biasanya disebabkan oleh cuaca dingin atau perubahan suhu yang mendadak. Gejala yang dirasakan bisa berupa perut kembung, rasa mual, atau bahkan sakit kepala.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara telon dan masuk angin adalah pada penyebab dan gejala yang ditimbulkan. Telon lebih spesifik terjadi pada bayi dan berkaitan dengan gangguan pencernaan atau kolik, sedangkan masuk angin dapat terjadi pada siapa saja dan sering kali terkait dengan perubahan suhu atau kondisi lingkungan. Selain itu, telon umumnya ditandai dengan tangisan yang berkepanjangan dan ketidaknyamanan perut, sementara masuk angin sering disertai dengan gejala yang lebih umum seperti perut kembung dan rasa tidak nyaman di tubuh.
Cara Mengatasi Telon dan Masuk Angin
Untuk mengatasi telon, beberapa langkah yang dapat dilakukan termasuk memberikan pijatan lembut pada perut bayi, mengatur pola makan ibu menyusui (jika bayi masih menyusu), serta menjaga posisi bayi saat tidur. Jika kolik berlangsung lama dan tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, untuk mengatasi masuk angin, langkah-langkah seperti menjaga tubuh tetap hangat, menghindari paparan angin dingin, serta mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dapat membantu mengurangi gejala. Obat-obatan atau ramuan tradisional yang banyak digunakan di Indonesia, seperti jahe atau air rebusan daun jambu biji, juga sering dianggap efektif dalam meredakan masuk angin.