Sebanyak 455 peserta didik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dinyatakan lulus beasiswa program Generasi Maju (GEMA) Repatriasi 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi para pemangku kepentingan pendidikan yang memberikan layanan pendidikan bagi anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada panitia dari berbagai unsur baik guru, tenaga kependidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Perwakilan RI di Malaysia sehingga anak-anak pekerja migran Indonesia dapat diberikan beasiswa untuk kembali dan bersekolah di Indonesia,” urai pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek, Anang Ristanto, dalam rilis pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Ia mengatakan kehadiran negara dalam memberikan layanan pendidikan di luar negeri diwujudkan melalui Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) maupun Community Learning Center (CLC).
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, Rafail Walangitan mengatakan kolaborasi pemberian beasiswa menjadi sebuah langkah awal yang akan menghantarkan semua penerima beasiswa untuk meraih mimpi cita-cita yang didambakan.
Tercatat hingga 2021, beasiswa repatriasi telah menghantarkan lebih dari 2.474 orang melanjutkan pendidikan menengah di Indonesia.
“Di 2022 jumlahnya akan terus meningkat dan di masa mendatang jangkauan penerima beasiswa akan diperluas untuk anak pekerja migran Indonesia di wilayah Malaysia lainnya,” kata Rafail.
Senada dengan itu Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Dadang Hermawan mengatakan sejak 2013, peserta didik SIKK yang belajar di Indonesia banyak yang membuktikan keberhasilannya.
Salah satunya, alumni CLC Permodalan Sabah, Muhammad Asdar yang sukses menjadi salah satu dari 36 orang yang diterima dalam program yang diselenggarakan oleh Sekolah Staf Presiden 2022.
Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek telah menginisiasi penyaluran beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) untuk program Gema Repatriasi pada 2016.
Adapun sasaran penerima beasiswanya adalah anak PMI lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) SIKK/CLC di Malaysia.
Pada 2022, sebanyak 455 peserta didik dinyatakan lolos program Gema Repatriasi dengan rincian 300 anak lolos seleksi sebagai penerima beasiswa Adem.
Sedangkan 155 anak lolos seleksi beasiswa yayasan dari 605 peserta didik yang tersebar di 583 CLC di Sabah, Sarawak, Kuala Lumpur, dan Johor Bahru.
Peserta didik tersebut akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pada 96 sekolah mitra SMA dan SMK di Indonesia yang tersebar di 12 provinsi.
Dana beasiswa Adem ini tidak diberikan seutuhnya kepada siswa tetapi diberikan kepada sekolah tujuan tempat siswa bersekolah.
Dana dikelola oleh sekolah dan digunakan untuk manajemen sekolah, seragam, kesehatan, konseling, biaya hidup dan lainnya.
Sementara itu, beasiswa yayasan diberikan oleh yayasan atau sekolah mitra yang bekerja sama dengan Panitia Gema Repatriasi 2022.
Sebagai informasi, SIKK merupakan sekolah induk bagi 160 CLC di Malaysia.
Salah satu program SIKK adalah pendidikan berkelanjutan dengan memfasilitasi lulusan CLC SMP ke jenjang SMA dan SMK.
Program tersebut telah diinisiasi oleh SIKK sejak tahun 2013 dengan skema beasiswa Yayasan.
Kemudian, pada 2015 program pendidikan berkelanjutan tersebut lebih dikenal dengan Beasiswa Repatriasi Anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pada 2022, nama program tersebut menjadi Gema Repatriasi 2022.
Hal ini untuk memberikan penyegaran dan efek positif terkait program pendidikan berkelanjutan anak-anak PMI dari Sabah dan Sarawak Malaysia.